Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label religy

Renungan

Kawan, ijinkan saya menshare hasil renungan saya disaat sedih. *curcol :P*. Saat ini saya sedang sedih, prahara rumah tangga dan sakitnya anak saya membuat saya down. Sudah seminggu lebih anak saya tidak mau menyusu langsung dari saya. Saya jadi berpikiran anak saya lebih cinta pada dotnya dibanding puting saya, dan saat saya menggendong anak saya, dia malah menangis kencang, tapi pas digendong mbaknya, dia malah tertawa. Saya jadi berpikir lagi, kalau anak saya tak cinta saya lagi, dia lebih memilih mbaknya, karena keseharian lebih banyak dihabiskannya dengan mbaknya. Sedih saya semakin memupuk. Saya membutuhkan bantuan, saya tak sanggup menghadapi ini sendiri, saya butuh motivasi, tapi suami sibuk dengan pekerjaannya, dia lupa bahwa ada sosok istri yang sedang down menjalani masalah ini. Ditambah lagi dengan masalah ekonomi yang kian menghimpit, tuntutan hutang yang harus segera dilunasi, saya semakin down, saya tak tahu harus bagaimana lagi, betapa beratnya ujian yang harus ...

AGAMA ADALAH HAM, TITIK!

Saya bingung dengan pemberitaan belakangan ini, semakin lama masyarakat Indonesia semakin menggila. Entahlah apa yang mereka urus sepertinya sudah terlalu ikut campur terlalu dalam urusan orang lain. Sepertinya mereka yang mencampuri urusan orang lain ini nggak punya kerjaan atau kegiatan, ya semacam pengangguran saja. Apa yang saya komentari ini adalah tentang bentrokan warga tentang rumah ibadah di Bogor. Saya bukan pengikut agama minoritas, tapi bukan berarti saya otoriter mentang-mentang agama saya mayoritas. Dan menurut saya pribadi, nggak ada yang salah antara dua agama itu. Yang salah adalah oknum yang plin plan ngasih ketegasan hukum. Lalu saya mendengar tentang pertengkaran sahabat dan sahabat saya di group FB yang membahas soal agama. APALAGI INI?? Beuh.. Ini kenapa orang-orang jaman sekarang semakin getol mempertahankan pendapatnya, walau apa ayng dia kutip dari kitab suci, hadist, al kitab, tripitika or lainnya tetap itukan menyangkut agama tertentu, mana bisa di...

IBU

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada duai ibu bapakmu; hanya kepada-Ku engkau akan kembali (Q.S. 31:14-15) Ketika Mbak Nina menetapkan tema IBU, pikiran saya langsung melayang pada sosok yang sangat saya cintai yaitu ibu saya. Saya terkenang pada ceritanya tentang saya sejak beliau mengandung saya hingga saya sebesar ini sekarang. Dulu waktu ibu mengandung saya sembilan bulan, saat itu bulan Ramadhan, ketika H-4 saya lahir di dunia pada tengah malam. Saat itu ibu saya sendirian hanya ditemani ketiga anaknya dan bidan. Ayah saya sedang tugas keluar kota. Saat saya melahirkan Hafidz saya sangat membutuhkan suami saya di sisi saya, saya bingung bagaimana bisa saat ibu saya melahirkan saya dia mampu tanpa suami di sisinya. Lalu saat lebaran hampir tiba, ibu saya sudah berjalan ke pasar untuk beli ...

Sabar

Jika teringat kata sabar, tak ada seorang pun dari kita bisa benar-benar sabar kecuali junjungan kita nabi Muhammad SAW.  Sabar termasuk akhlak paling utama, menurut Imam AL Ghazali, Allah SWT menyebutkan sabar dalam Al Quran lebih dari 70 tempat, sementara menurut Abu Thalib al-Makky mengutip sebagian perkataan sebagian ulama: “Adakah yang lebih utama daripada sabar, Allah telah menyebutkannya di dalam kitab-Nya lebih dari 90 tempat. Kami tidak mengetahui sesuatu yang disebutkan Allah sebanyak ini kecuali sabar.”.  Sabar menurut bahasa berarti menahan dan mengekang. Di antaranya disebutkan pada QS.Al-Kahfi [18]: 28 “Dan tahanlah dirimu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan di senja hari dengan mengharap keridhaanNya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka.” Kebalikan sabar adalah jaza’u (sedih dan keluh kesah), sebagaimana di dalam firman Allah QS. Ibrahim [14]: 21, “...sama saja bagi kita mengeluh ataukah bersabar. Seka...

Doa ibu ..

Kehamilan, adalah hal yang paling diinginkan wanita mana pun setelah menikah. Tak ada yang mampu memungkirinya bahwa mempunyai anak adalah anugrah terbesar dari Tuhan, dan tak ada yang mampu menandingi kebahagiaan seorang wanita ketika dia sedang hamil. Begitu banyak perubahan yang dialami wanita ketika dia sedang hamil, dari hormon yang mempengaruhi psikis dan hati hingga perubahan fisik. Saya mengakui, ketika usia kehamilan saya sedang berada di trimester I saat ini, perubahan demi perubahan saya alami. Bukan hanya bentuk fisik yang semakin membesar, tapi juga hati yang cepat berubah seperti roller coaster, kadang mood, kadang badmood, kadang senang, kadang sedih tanpa sebab jelas hingga menangis menjadi-jadi. Belum lagi disaat kita menginginkan sesuatu tanpa sebab yang jelas, orang menyebutnya dengan ngidam. Sulit sekali mengendalikan itu, saat ngidam saya tak bisa berkompromi dengan baik. Apa yang saya inginkan itu harus tercapai, harus ada di depan saya. Namun pada umumny...

Keraguan dalam doa

Pagi ini hati saya merasa tergelitik, ketika seseorang mengatakan pada saya "Doakan yah, semoga Allah mengabulkan doaku.." Saya menjawabnya "Amin..". Saya simple saja, mengapa harus ada kata semoga?  Seakan ada keraguan akan kekuatan Allah. Saya merasa Allah yang Maha Penyayang pasti akan mengabulkan doa kita, selama doa itu menuju ke kebaikan dan hal yang bermanfaat bagi orang banyak. Kalau kita berdoa "Ya Allah semoga dia yang saya benci segera mati dan lenyap dari muka bumi ini.." tentu saja tidak akan terkabulkan karena sama saja menyumpahi, karena Allah tidak menyukai kita membenci seseorang sekali pun orang itu merugikan orang banyak, biarkan Allah yang menghukumnya, tak perlu kita sampai mendoakan/menyumpahinya agar cepat mati. Sering kali saya jumpai, ketika orang yang habis berdoa dia merasakan keraguan bahwa Allah mungkin tidak akan mengabulkan doanya, padahal setahu saya, doanya baik. Misalnya memohon ampunan, memohon rejeki yang halal, mem...

Pembelajaran

Saatnya kembali pulang, menghentikan pengembaraan. Lelah sudah jiwa mencari, letih sudah kaki menapaki. Saatnya kembali, kembali ke rumah Tuhan. Seseorang berkata pada saya, lelah dia menapaki hidupnya yang serba sulit, menyerah rasanya terus menjalani kehidupan yang dianugerahkan padanya. Saya tak dapat berbicara banyak, karena terkadang saat penyakit putus asa menghinggapi jiwa saya, saya pun terbesit seperti itu. Karena saya hanyalah manusia biasa yang sedang belajar tentang kematian dalam hidup dan kehidupan sesudah mati. Jika hidup sudah kian menyulitkan, kepada siapakah kita harus menyalahkan? Apakah kepada takdir? Keadaan? Nasib? Atau lingkungan yang menempatkan kita pada situasi yang sulit? Bagi saya, kita tidak dapat menyalahkan siapa-siapa. Takdir adalah kuasa Tuhan, sementara keadaan adalah kita sendiri yang menciptakan, sadar atau tidak sadar kitalah yang menentukan nasib kita sendiri. Ada pendapat yang mengatakan bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan manusia...

Jika aku terlahir kembali ..

Jika aku terlahir kembali, diberi kesempatan untuk menapaki kehidupan yang sudah terlewat dua puluh sembilan tahun lamanya Aku hanya inginkan satu, Keluarga dan lingkungan yang membimbingku ke jalan Allah Agar aku tidak terlambat memakai hijab Agar aku tidak terlambat mempelajari kitab suci Al Qur'an Agar aku tidak memasuki dunia yang hancur Agar aku tidak mengalami pahitnya dunia yang mengiris hati Agar aku mempunyai pondasi agama yang kuat sedari kecil Tapi Allah Maha Mengetahui Tentu saja Dia memberiku kehidupan keras bukan untuk membuatku putus asa Atau membuatku menyesali dengan kehidupan dua puluh sembilan tahun yang sudah berlalu, atau membuatku semakin terpuruk dengan kegagalan-kegagalan yang terjadi Allah memberiku nikmat yang sering kujuluki derita, Allah begitu menyayangiku hingga julukan derita itu sering ditempa kepadaku, namun dibalik nikmat tersembunyi itu, Allah menjadikanku pribadi yang kuat, yang terus berlari kembali ke jalan Nya ...

Bicara sendiri

Saat hati merasa sendiri, Adakah yang menemani? Aku berteriak memanggil, Namun tak ada yang mendengarnya Sendiri ku tertidur, sendiri pula ku terbangun Aku bermimpi buruk, tapi siapa yang peduli? Sendiri ku menangis, tapi siapa yang mau mengusapnya? Sendiri ku terjatuh, terjatuh dalam mungkin Tapi, siapakah yang peduli? Di mana dunia? Di mana kehidupan, tawa, dan kebahagiaan? Di mana kebebasan hati? Cinta, memenjarai dengan brutal. Di mana kamu? Di mana aku mencarimu? Katakan, di mana? Sendiri aku bertanya, tanpa tahu jawabnya. Sendiri ku berdoa, sendiri pula aku berpikir untuk menjawabnya. Sendiri aku berkata, lama-lama aku sendiri hingga mati. --- Bukan maksudku menjauh dari lingkungan sekitar, dari orang-orang dan kehidupan sehari-hari. Tapi terkadang, dalam hati kecil aku hanya ingin sendiri. Hanya ingin menikmati dan berbicara dengan hati dan pikiran. Terkadang pula, aku sering bicara sendiri. Tanpa alasan jelas dan pasti, namun ak...

ISLAM KTP

"Saya bukan seorang muslim sejati. Saya hanyalah seorang yang kebetulan dilahirkan sebagai muslim sebagai agama turunan dari kedua orang tua saya, jadi jangan libatkan saya dengan aktivitas muslim yang tidak berkenan di hati saya, atau di pemikiran saya!" Kata-kata itu mengejutkan saya di pagi hari ini, ketika ada teman saya yang sering ngobrol di YM menuliskan itu di YM saya. Bukan.. Bukan saya yang mengajak dia untuk melakukan aktivitas muslim, dia hanya mengcopast kata-katanya saat ada seseorang yang mengajaknya melakukan aktivitas muslim. Sebenarnya aktivitas muslim yang dia maksud adalah seperti sholat 5 waktu, puasa di bulan ramadhan, zakat, dsb. Lalu teman saya melanjutkan kalimatnya, "Jadi gue diancam masuk neraka, seret rejeki dan nggak tenang kalo nggak sholat dan nggak puasa, Deb! Dia pakai copast ayat-ayat Al Quran dan Hadist, pake ngomong kafir-kafir segala.." katanya pada saya. "Lalu gue diajak ikut pengajian dan majelis-majelis gitu...