Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label education

Merdeka bagi individu, seperti apa?

Apa arti merdeka? Bagi saya merdeka bagi individu manusia adalah orang yang bisa menjadi dirinya sendiri, dia mempunyai kebebasan menjadi diri sendiri tanpa harus mengenakan topeng demi menyenangkan orang lain. Foto mbah google  Merdeka bagi individu adalah merdeka tanpa mengkawatirkan pendapat orang lain tentang pribadinya, penampilannya, apapun yang terkait individualnya. Tak kawatir dibilang gendud, jerawatan, ga pakai hermes, dan hal2 individu lainnya.  Merdeka bagi individu adalah tidak membully orang lain karena merasa terganggu dgn kejiwaan dirinya sendiri (bagi saya org yg suka bully adl org yg terganggu kejiwaannya, bukan gila, tapi ada gangguan psikis, tekanan batin, merasa hidupnya sendiri krn suka bully agar dpt perhatian). Merdeka bagi individu adl tidak terusik dgn kebahagiaan org lain, tdk iri, tdk cari perhatian, drama queen/king, bisa menjalani hidup dan menikmati hidup dgn mjd dirinya sendiri. Saya pernah membaca, di atas kereta kuda HOS Cokro...

BISOT, dia membuat saya berpikir ulang tentang kehidupan

Bekasi, 04/08/19 - Bekasi saat itu sangat panas, kemarau panjang membuat tanah-tanah lapang tampak tandus, sawah pun mengering. Dari kejauhan tampak seorang lelaki paruh baya bersusah payah mengangkat dus-dus berisi buku sumbangan para dermawan untuk perpustakaan kecil yang terletak di pelosok desa Sukamekar Kabupaten Bekasi.   Namanya adalah David M, biasa dipanggil Bang Bisot . Dia adalah seorang PNS di suatu Kementerian di Jakarta, yang menggadaikan sebagian waktu dalam hidupnya untuk berbagi kepada anak-anak di daerah Bekasi yang tertinggal dalam hal pendidikan. Dia mendirikan taman bermain dan rumah baca untuk anak-anak kurang mampu bernama Rumah Pelangi. Berbagai kegiatan dia lakukan bersama para dermawan lainnya untuk membantu anak-anak di daerah Bekasi agar bisa mewujudkan mimpi-mimpinya menjadi orang yang berhasil.  Selain mendirikan Rumah Pelangi, Bang Bisot juga aktif di berbagai kegiatan amal seperti salah satunya menggalang dana untuk pembangunan...

Hei, di mana manner mu?

Sudah seharusnya kita sebagai mahluk sosial mempunyai manner yang bagus kepada manusia lain ketika berinteraksi. Jika belum tahu apa itu manner, ini gue kutipkan manner adalah TATA KRAMA, atau biasa disebut adat sopan santun.  Contoh simple, ketika diberi sesuatu ucapkan terima kasih, ketika butuh bantuan ucapkan tolong, ketika memulai komunikasi ucapkan selamat pagi, assallamualaikum atau salam sapa sesuai enaknya kita, lalu disambung apa kabar? dan diakhiri terima kasih, hati-hati di jalan, goodluck, have a nice day. Selain itu, buang sampah sembarangan, bersendawa, buang gas, itu juga bagian dari tata krama kepada lingkungan sekitar. Simpel banget kan ya? Saking simpelnya banyak orang mengabaikan, alias meremehkan. Saking sudah kenal dan akrab sampe nggak ada mannersnya sama sekali. Ya gak gitu juga lah. Orang tua kita ngajarin kita cium tangan pamitan sebelum jalan itu kan manners, apa karena sudah akrab sama orang tua lalu seenaknya aja nggak cium tangan? Masuk kamar ...

Nenek Moyangku Seorang Pelaut... Benarkah?

Anak saya sering menyanyikan lagu nenek moyangku seorang pelaut, tapi saya jadi berpikir, benarkah nenek moyang kita adalah pelaut? Kalau yang pernah saya baca dari buku penelitian para antropolog tentang Manusia Jawa yang meneliti tentang fosil Homo Erectus, dijelaskan bahwa kepulauan Indonesia telah mulai berpenghuni pada antara dua juta sampai 500.000 tahun yang lalu. Bangsa Austronesia, yang membentuk mayoritas penduduk pada saat ini, bermigrasi ke Asia Tenggara dari Taiwan. Mereka tiba di sekitar 2000 SM, dan menyebabkan bangsa Melanesia yang telah ada lebih dahulu di sana terdesak ke wilayah-wilayah yang jauh di timur kepulauan. Austronesia sendiri merupakan daerah yg mencakup Taiwan, kepulauan Nusantara (termasuk Filipina), Mikronesia, Melanesia, Polinesia, dan Pulau Madagaskar. Secara harafiah, Austronesia berarti "Kepulauan Selatan" dan berasal dari bahasa Latin austrālis yang berarti "selatan" dan bahasa Yunani nêsos (jamak: nesia) yang bera...

Habis mati, lalu kemana?

Baca pelan-pelan, ini murni pembahasan tanpa iman. Artinya jangan memandang penulis tidak punya iman, ini hanya menulis dari sisi yang berbeda, sisi tanpa keimanan, alias no religion. - Pernah nggak berpikir kalau mahluk hidup mati lalu kemana perjalanan setelah kematian? Kalau dari sisi agama, banyak penjelasannya. Tapi dari sisi di luar agama? Apakah kita pernah membaca atau mendengarnya? Untuk gampangnya mari kita pilah dulu, bahwa mahluk hidup terdiri dari jasad yaitu tubuh kita, dan suatu energi yang "menghidupkannya", jasad dan energi saling bekerja sama dalam kehidupan, jika itu terpisah maka jasad mati, namun energi yang sering disebut roh dalam agama itu perginya kemana? Kalau dalam agama sudah pasti tahu jawabannya, tapi jika dalam teori fisika jauh sebelum munculnya konsep relativitas, dunia dikenal sebagai suatu ragam (continuum) yang berdimensi tiga. Sir Isaac Newton mempunyai pendapat bahwa ruang dan waktu merupakan dua data mutla...

Penjaga Nusantara

Kebayang nggak kamu punya rumah besar dengan banyak bangunan bangunan terpisah oleh luasnya hamparan hutan lebat dengan sungai dalam dan berkelok? Kamu mempunyai harta yang   sangat banyak, emas berlimpah ruah, stok makanan menggunung untuk   anak cucu kamu dan penerus kamu, sehingga kamu harus menjaganya benar-benar dari pencuri nakal yang nekat mengambil hartamu, dan kamu memperkerjakan banyak security untuk menjaga rumah-rumah mu dan hartamu dari orang nekat yang nggak baik niatnya. Kira-kira itulah Indonesia. Negeri ini negeri kepulauan dengan pulau sebanyak tujuh belas ribu lebih yang terpisah oleh lautan dalam dan dua samudera serta dua benua yang mengapitnya. Indonesia adalah negara surga, bahkan digambarkan sebagai Atlantis yang hilang oleh banyak penulis dan peneliti terkenal. Sebut saja Profesor Santos dengan karyanya Atlantis ada di Indonesia. Bagi yang mengetahui kisah Atlantis yang dipopulerkan oleh filsuf terkenal Plato, bahwa Atlantis adalah negeri gema...

Menjadi Agen Bea Cukai Yang Baik

Siang makin memanas, begitu pun obrolan kami saat itu. Tak ada yang istimewa, hanya dua cangkir berisi kopi yang hampir habis, dan asbak penuh abu dan puntung rokok. Sebut saja namanya Bisot, dia adalah kawan saya yang paling baik di kantor. Ya bukan berlebihan, tapi dia adalah sosok kakak, senior, dan pejabat yang memberi masukan teramat istimewa untuk junior seperti saya. Saya dan Bisot, adalah pegawai dan pejabat di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, kami sama-sama dari penerimaan umum, bukan dari sekolah istimewa STAN. Yang membedakan Bisot dan saya adalah, saya dari penerimaan umum D1 sementara dia dari penerimaan sarjana yang membuatnya cepat naik jabatan menjadi pejabat Eselon IV. Saat itu Bisot menjabat kepala kantor di salah satu kantor pelayanan yang dekat dengan perbatasan timur Indonesia. “Deb, nggak ada yang keren di sana.. Hanya ada kelompok penjaga perbatasan dengan pegawai kurang dari dua puluh orang dan semangat kerjanya redup terang.. ” Bisot berusaha...